Home / Berita / Penanaman 1.000 Bibit Cabai, Wujud Kolaborasi untuk Ketahanan Pangan

Penanaman 1.000 Bibit Cabai, Wujud Kolaborasi untuk Ketahanan Pangan

Klungkung,sunarpos.com

Ratusan petani dan mahasiswa berkumpul di Subak Sampalan Dlod Margi, Desa Sampalan Klod, Dawan, Klungkung, pada hari Selasa (13/8) untuk mengikuti acara penanaman bersama 1.000 bibit cabai. Bibit-bibit ini disediakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali..

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB)  Dwijendra University, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) DPD Bali, serta Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI) Komda Denpasar.

Acara ini diadakan sebagai upaya mendukung ketahanan pangan lokal dan mengedukasi petani mengenai teknik budidaya cabai yang efektif dan berkelanjutan. Penanaman ini tidak hanya melibatkan para petani anggota subak, tetapi juga mahasiswa Fakultas Pertanian dan Bisnis Dwijendra University yang mendapatkan kesempatan untuk praktik langsung di lapangan. Perbekel Sampalan Klod I Wayan Budi Susila dalam sambutannya mengatakan kegiatan kersos seperti ini supaya terus berkelanjutan serta siap memfasilitasi segala bentuk kegiatan subak supaya petani lebih sejahtera termasuk menganggarkan APBDes nya untuk kepentingan subak yang ada di Desa sampalan Klod.

Menurut Dekan FPB Universitas Dwijendra, Kadek Ayu Charisma Julia Dewi, S.P., M.P., tujuan utama dari kolaborasi ini adalah menghubungkan teori di kampus dengan praktik di lapangan. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga merasakan langsung tantangan dan solusi di sektor pertanian. Selain itu, kami juga berkomitmen untuk membantu petani dalam meningkatkan hasil panen mereka,” ujar Charisma.

Selain penanaman, acara ini juga diisi dengan diskusi interaktif dari Prof. Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc., M.M.A. Rektor Dwijendra University dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung, Drh. Ida Bagus Gede Juanida. Sesi ini menjadi momen penting untuk bertukar pikiran dan mencari solusi bagi tantangan pertanian di era modern.

Dalam sambutannya, Prof. Sedana menekankan pentingnya sinergi antara dunia akademis, pemerintah, dan petani. “Kampus tidak bisa berjalan sendiri. Kami butuh peran aktif dari petani sebagai praktisi dan pemerintah sebagai pembuat kebijakan. Kolaborasi ini adalah kunci untuk menciptakan inovasi dan meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Rektor.

Sementara itu, Drh. Ida Bagus Gede Juanida dari Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung, memberikan paparan mengenai program-program pemerintah yang berpihak pada petani. “Kami memiliki berbagai program bantuan, mulai dari subsidi pupuk, pendampingan teknis. Saya harap bapak-ibu petani bisa proaktif dalam memanfaatkan program-program ini,” jelas Juanida. Beliau juga menyoroti kondisi di mana Kabupaten Klungkung masih mengalami defisit pada beberapa komoditas pangan, sehingga pentingnya peningkatan produktivitas menjadi fokus utama. Juanida juga mengajak generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian, yang kini semakin modern dan menjanjikan (Surata).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *