Denpasar, sunarpos.com
Penguatan jiwa kewirausahaan menjadi salah satu fokus utama dalam pendidikan masa kini, terutama dalam menghadapi tantangan global dan perubahan zaman yang sangat dinamis. Salah satu kunci keberhasilan dalam membangun jiwa wirausaha adalah melalui pengembangan pola pikir kritis pada generasi muda. Menangkap peluang tersebut Fakultas Pertanian dan Bisnis Dwijendra University mengadakan seminar alumni bertema Penguatan Jiwa kewirausahaan dalam membangun Pikiran yang Kritis. Yang diselengarakan selasa, 17 juni 2025 bertempat di Aula Udyana Santhi Fakultas Pertanian dan Bisnis Dwijendra University. Narasumber pada seminar ini Rektor Dwijendra University Prof. Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc., M.M.A. yang dimoderatori oleh Dekan Fakultas Pertanian dan Bisnis Dwijendra University Dr. Ni Made Intan Maulina,S.P.,M.P. Pada seminar ini juga dihadiri oleh Kaprodi Agribisnis Kadek Ayu Charisma Julia Dewi, S.P.,M.P, Kaprodi Agroteknologi I Wayan Dirgayana, S.P., M.P, Kaprodi Magister Penyuluhan Pertanian Dr. I Nengah Surata Adnyana, SP., M.Agb. serta seluruh Dosen FPB Dwijendra University.

Gede Sedana dalam paparannya mengatakan bahwa generasi muda sebagai kaum intelektual harus bisa berpikir kritis dan rasional terhadap isu, masalah dan berbagai aspek yang telah, sedang dan akan terjadi. Berpikir kritis merupakan salah satu bentuk soft-skill individu, kemampuan seseorang dalam menganalisis permasalahan serta ide atau gagasan ke arah yang lebih spesifik untuk mencari solusi serta kemampuan berpikir yang logis, rasional, dan sistematis dalam mengambil keputusan. Adapun Resep cara berpikir kritis menurut Gede Sedana adalah berdasarkan fakta, didasarkan pada berbagai dimensi, memiliki kajian yang sistematis serta cepat dalam mengambil pilihan alternatif dan mengambil keputusan dari berbagai pertimbangan.
Sebagai generasi muda pola pikir kritis ini bisa dikembangkan dalam jiwa kewirausahaan bidang pertanian. Dimana selama ini Kementerian Pertanian telah aktif mendorong tumbuhnya wirausaha muda di sektor pertanian dengan program-program yang menanamkan kemampuan analisis dan inovasi bagi generasi milenial, agar mereka mampu menciptakan nilai tambah dan mengelola usaha pertanian secara efektif.
Melalui Program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian, mahasiswa dan pemuda tani dilatih untuk berpikir kritis dalam mengidentifikasi peluang bisnis, mengembangkan inovasi teknologi pertanian seperti smart farming, dan mengelola usaha agribisnis secara mandiri. Pendekatan ini bertujuan membentuk agripreneur muda yang adaptif dan mampu menghadapi dinamika pasar pertanian imbuh Gede Sedana. (Surata).