Rektor Dwijendra University Dorong Stakeholder Perkuat Subak

Sunarpos.com| Amlapura| Berbagai masalah dan tantangan yang dihadapi oleh subak-subak di Bali dan cendrung melemahkan keberadaan subak, sangat diperlukan adanya berbagai upaya yang nyata dari pemerintah dan stakeholder lainnya untuk saling bersinergi dan berenergi. Demikian disampaikan oleh Rektor Dwijendra University, Gede Sedana dalam presentasinya kepada peserta Bali International Field School for Subak (BIFSS) yang diselenggarakan oleh Yayasan Bali Kuna Santi di Jero Tumbuk, Karangasem pada hari Senin, 24 Juli 2023.

Peserta BIFSS yang berasal dari luar Bali seperti Universitas Gadjah Mada dan perguruan tinggi lainnya serta dari Jepang sangat antusias dan memberikan respon yang positif terhadap paparan subak di masa kini dan masa depan.

Kemuning dosen UGM yang alumnus Columbia University, USA menyoroti dan menanyakan keberadaan warisan Budaya Dunia, yaitu subak- subak di Kawasan Jatiluwih. Sementara itu, Kyohei san dari Kyoto University, Japan menyampaikan terbentukanya koperasi petani di Jepang yang membantu peningkatan pendapatan petani.
Sedana yang juga Ketua DPD HKTI Bali mengusulkan gagasan adanya inclusive business untuk membangun kemitraan usaha antara subak/koperasi subak dengan pengusaha, bank lokal dan pemerintah. Gagasan ini sekaligus memberikan harapan bagi subak untuk menjadi lembaga yang berorientasi agribisnis dan memberikan profit bagi petani sebagai anggotanya.


Pada acara BIFSS juga dilakukan penandatangan MoU antara Dwijendra University dengan Yayasan Bali Kuna Santi berkenaan dengan kegiatan tri darma perguruan tinggi termasuk field school yang telah dilakukan sejak beberapa tahun yang lalu dengan peserta dari berbagai negara.
Sementara itu, Ir. I Gusti Lanang Muliarta selaku Ketua Yayasan Bali Kuna Santi yang didampingi oleh Ibu Dr. menyambut baik kerjasama yang dilakukan di antara kedua pihak dan diharapkan dapat saling bergandengan untuk mewujudkan visi dan misi yayasan. BIFSS ini diselenggarakan juga bersama Bumi Pelestarian Pusaka Indonesia sejak 9 tahun lalu yang dikoordinasikan oleh Ibu Catrini Pratihari Kubontubuh selaku Ketua Dewan Pimpinan BPPI. [Win]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *