FKIP Dwijendra University Sukses Menggelar Workshop Penguatan Implementasi Merdeka Belajar

Sunarpos.com| Denpasar| Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Dwijendra University sukses menggelar workshop pendidikan dengan tema “Penguatan Implementasi Merdeka Belajar” pada hari ini (Jumat, 28/4/2023) di Aula Udhyana Santhi Yayasan Dwijendra. Workshop ini dihadiri oleh perwakilan guru sekolah mitra, perwakilan dosen dan mahasiswa mitra serta dosen dan mahasiswa FKIP Dwijendra.

Workshop ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan yang lebih baik kepada para peserta tentang implementasi Merdeka Belajar, yang saat ini menjadi salah satu kebijakan utama dalam sistem pendidikan di Indonesia. Workshop ini juga bertujuan untuk membantu para peserta dalam mengembangkan strategi dan program aksi yang tepat untuk memperkuat implementasi Merdeka Belajar di sekolah masing-masing.

Narasumber yang dihadirkan dalam workshop ini adalah Bapak Dr. I Gede Sedana, M.Sc., M.M.A. yang merupakan Rektor Dwijendra University,  Ibu Dr. Ni Made Suciani, M.Pd. dari Widyaiswarya Ahli Madya BKPSDM Provinsi Bali  dan Bapak I Putu Eka Yasdika, S.Pd., M.Pd. yang merupakan Sekretaris Ikatan Guru Indonesia Provinsi Bali. Dalam sesi presentasi para narasumber membahas berbagai aspek penting dari Merdeka Belajar, termasuk konsep dasar, tujuan, dan strategi implementasi.

Gede Sedana menuturkan implemantasi dari kegiatan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dengan 8 program pilihan yang dapat diambil oleh mahasiswa. “Kegiatan MBKM merupakan upaya untuk membentuk  link and match antara kampus dengan DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Kerja) sehingga dapat meningkatkan kualitas lulusan dari perguruan tinggi”, ungkapnya.

Narasumber kedua, I Putu Eka Yasdika  membagikan pengalamannya sebagi guru pengerak dan memberikan contoh kasus serta best practice dari implementasi pembelajaran berdiprensiasi pada kegiatan pembelajaran di sekolah.

“Pembelajaran berdipresiasi merupakan keputusan yang masuk akal yang dilakukan oleh guru untuk memfasilitasi  kebutuhan belajar siswa dan merespon kebutuhan siswa. Adapun strategi pembelajaran berdiprensiasi yang dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:  menetapkan tujuan yang jelas, fleksibelitas, dan penilaian  berkelanjutan”, ujarnya.

Selain sesi presentasi, workshop juga menawarkan sesi diskusi kelompok dan workshop oleh narasumber ketiga yaitu Dr. Ni Made Suciani, M.Pd.  Dalam sesi ini para peserta diberikan link-link web tool yang dapat dimanfaatkan  dalam pembelajaran untuk menunjang pelaksanaan merdeka belajar.

“Pemanfaatan web tool dalam pembelajaran, dapat dilakukan selama ada koneksi internet dan browser web. Apalagi saat ini jumlah pengguna internet setiap tahun mengalami peningkatan yang signifikan sehinggs pemanfaatan web tool menjadi sebuah kebutuhan dalam pembelajaran. Dalam pengimplementasian kurikulum merdeka, kemendikbud telah banyak menyediakan web tool yang sangat mudah diakses oleh guru dan siswa untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran”, tuturnya.

Dekan FKIP Dwijendra University, Dr. Drs. I Made Kartika, M.Si dalam sambutannya mengungkapkan workshop ini sangat penting bagi peserta workshop untuk memperkuat implementasi Merdeka Belajar di sekolah. Made Kartika juga mengapresiasi kontribusi para narasumber dan peserta dalam workshop ini, dan berharap bahwa kegiatan serupa dapat dilaksanakan di masa mendatang untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan. (Win)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *