ANTISIPASI MUSIM HUJAN, WASPADAI SERANGAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN

Sunarpos.com/Denpasar

Memasuki musim penghujan diharapkan dapat menjadikan pertanian bagi petani padi. sebagai salah satu sektor yang masih diunggulkan di Provinsi Bali. Musim hujan sudah mulai tiba agar dengan segera dilakukan persiapan lahan sawah bagi para petani melalui system subaknya.Pengolahan lahan sawah perlud ipercepat guna mengatasi keterlambatan pananaman akibat musim kemarau yang berkepanjangan. Pada beberapa wilayah tertentu, ketersediaan traktor sangat dibutuhkan untuk mendorong penyelesaian dan persiapan transplanting bibit padi. Curah hujan yang semakin meningkat ini dalam satu minggu ini selain merupakan berkah bagi petani, tetapi mereka memerlukan adanya tingkat kewaspadaan yang tinggi terhadap serangan hama dan penyakit atau Organisasi Pengganggu Tanaman (OPT).

            Kelembaban udara sebagai efek dari hujan memberikan peluang terhadap perkembangan beberapa jenis hama dan penyakit tanaman padi, misalnya memicu berkembangbiaknya jenis serangga yang dapat menyerang tanaman padi. Peningkatan populasi hama tersebut harus dikendalikan sejak dini. Selain itu, jenis penyakit seperti cendawan yang juga menjadi tantangan bagi para petani pada musim penghujan ini perlu ditangani secara baik guna menghindarkan gagal panen atau menurunkan produktivitas tanaman padi. Beberapa OPT yang memiliki potensi berkembang selama musim hujan ini adalah hama penggerek batang padi, wereng coklat, tungro selain tikus. Salah satuu paya yang harus diambil oleh petani adalah penggunaan varietas benih yang unggul dan telah teruji tahan hama dan penyakit. Penyediaan benih ini agar dikontrol oleh pemerintah selain pengurus subak.Oleh karena itu, sebelum melakukan perasemaian benih, subak-subak agar melakukan konsultasi dengan penyuluh pertanian lapangan atau sebaliknya penyuluh memberikan informasi langsung kesubak-subak terkait dengan kecocokan teknis benih yang akan ditanam. Selain itu, diperlukan juga bahwa dalam penggunaan benih unggul ini harus disertai dengan asistensi teknis oleh penyuluh kepada para petani melalui program penyuluhannya.

            Para petani secara berkelompok (melalui subak) agar secara sadar dapat melakukan pengendalian hama dan penyakit sesuai dengan rekomendasi dari penyuluh, seperti system pengendalian hama dan penyakit terpadu. Teknis penanganan hama dan penyakit menjadi salah satu upaya yang sangat penting untuk disuluhkan kepada petani, selain penetapan jadwal tanam yang relative serempak di tingkat subak dan antar subak di sepanjang daerah aliran sungai. Pemerintah juga perlu melakukan tindakan monitoring dan antisipasi secara dini guna mencegah adanya serangan OPT yang meluas di hamparan sawah petani.

*)Penulis

Anderias Umbu Neka Bussa Detang

Mahasiswa Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian dan Bisnis, Dwijendra University

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *