Sunarpos.com| Opini| G-20 dibentuk pada 1999 atas inisiasi anggota G-7. Dalam dinamikanya G-20 merangkul negara maju dan berkembang untuk bersama-sama mengatasi krisis,berbagai Negara terutama utama yang melanda Asia,Rusia dan Amerika Latin. G-20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G-20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Anggota G-20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 yang ke-17 tahun 2022 akan berlangsung di Bali, Indonesia. Konfereni Tingkat Tinggi (KTT) ini akan menjadi puncak dari proses dan usaha yang intensif dari seluruh alur kerja G-20 selama setahun Indonesia menjadi ketua Tujuan utama dibentuknya G-20 adalah untuk menemukan solusi bersama atas kondisi ekonomi global. Forum G-20 merepresentasikan 80% ekonomi dunia, 75% perdagangan internasional, dan 2/3 populasi dunia. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya forum ini dalam menentukan arah kebijakan ekonomi dunia.
Adapun tujuan lain dibentuknya G-20 adalah untuk mendiskusikan kebijakan-kebijakan dalam rangka mewujudkan stabilitas keuangan internasional. Forum ini dibentuk sebagai salah satu upaya menemukan solusi atas kondisi ekonomi global yang dilanda krisis keuangan global pada 1997-1999 dengan melibatkan negara-negara berpendapatan menengah dan memiliki pengaruh ekonomi secara sistemik, termasuk Indonesia.
Dilansir dari situs resmi G-20, konferensi tingkat G-20 Bali akan berlangsung pada tanggal 15-16 November 2022 di Bali, Indonesia. Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali akan menjadi puncak dari proses dan usaha yang intensif dari seluruh alur kerja G-20 (Pertemuan Tingkat Menteri, Kelompok Kerja, dan Engagement Groups) selama setahun dipimpin ketuanya yakni Indonesia. Presidensi G-20 membawa manfaat bagi bangsa Indonesia,dimana para pemimpin daerah memanfaatkan presidensi G-20 guna untuk mengembangkan pariwisata,membuka kesempatan kerjasama dalam bidang perdagangan,hingga menggalang kerjasama soal isu-isu perkotaan.
Lantas bagaimana peran serta masyarakat bali untuk mendukung event G20 tersebut? Tugas menyukseskan penyelenggaraan G-20 tidak hanya dilakukan pemerintah pusat saja, tetapi semua elemen masyarakat juga harus bisa mengambil bagian.dukungan yang bisa diberikan masyarakat ,untuk presidensi ini. Sebetulnya upaya dukungan kegiatan ini adalah keikutsertaan dan partisipasi dari semua generasi dalam mendukung kesuksesan G-20.
Dalam penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 yang akan diselenggarakan pada tanggal 15-16 November 2022, masyarakat Bali bukan hanya untuk menyambut dan menyukseskan pertemuan, namun juga memanfaatkan berbagai peluang dari gelaran event tersebut. Adapun tujuan penyelenggaran Konferensi Tingkat Tinggi G-20 Bali 2022 adalah:
- Mendorong ketahanan ekonomi nasional dan upaya pemulihan dari pandemi covid 19.
- Mendorong pencapaian Indonesia dalam reformasi dan demokrasi.
- Mendorong kepemimpinan dan komitmen Indonesia terhadap isu global.
- Mendorong budaya,pariwisata,dan industri kreatif.
- Mengoptimalkan kepentingan nasional.
Bali sebagai daerah tempat penyelenggaraan kegiatan, sebagai pendukung utama perekonomiannya adalah pariwisata. Maka Presidensi G-20 Indonesia semakin membuka dan memberikan optimisme masyarakat untuk memacu kembali pergerakan ekonominya dimasa pendemi covid 19. Masyarakat Bali juga harus memiliki tanggungjawab untuk ikut menyukseskan G-20 sebagai salah bentuk pemulihan pariwisata dan perekonomian masyarakat. Dengan demikian kolaborasi sangat dibutuhkan, baik antara pemerintah daerah dan penerintah pusat dan seluruh masyarakat demi suksesnya penyelenggaraan pertemuan G-20. *)
*) Maria Celsiana Nina
Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Dwijendra University.















