oleh: I Made Purana
Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Dwijendra University
Saniscara Kliwon Landep/ Tumpek Landep adalah bahasa filsafat. Hari Suci Tumpek Landep tidak terlepas dari Hari Suci sebelumnya yaitu Hari Suci Saraswati (ilmu pengetahuan diturunkan); Hari Suci Banyu Pinaruh (ilmu pengetahuan diterima didasarkan kebersihan jasmani & rohani), dan Hari Suci Pagerwesi (pemahaman terhadap ilmu pengetahuan).
Tumpek Landep bermakna ketajaman pikiran dalam
mendeskripsikan, menganalisis, dan menginterfretasikan “sesuatu” (baca: ilmu pengetahuan) secara kritis.
Sesuatu itu, empiris, sistematis, objektif, analitis, dan verikatif/ dpt diterima kebenarannya scr umum/ oleh siapa pun. Ketajaman pikiran akan terwujud tidak ubahnya seperti pisau yang sudah tumpul apalagi karatan, mutlak perlu diasah (Bhs Bali: sangih). Rasa bersyukur karena telah memiliki ketajaman pikiran itulah yang diperingati pada Hari Suci Tumpek Landep
(Dewa Siwa Pasupati).
Walaupun begitu, perlu dicatat bahwa ilmu pengetahuan bukanlah kebenaran yang bersifat mutlak, tetapi kebenaran yang bersifat probalistik, yaitu kebenaran yang selalu ada unsur kontradiktifnya dan terbatas.
Oleh karena itu, perlu adanya perubahan orientasi, yaitu tidak ada yg bersikukuh menegakkan teks aturan yg potensial dapat menimbulkan konflik, melainkan lebih berorientasi kepada konteks dan manfaat yang didapat dari usaha pelaksanaan teks.no