Sunarpos.com| Denpasar| Yayasan Dwijendra kembali menjadi pilihan institusi pendidikan asing untuk menjadi mitra kerjasama dalam memajukan pendidikan. Tim dari Ashari Kyoiku Gakuen School Corporation Jepang hadir ke Yayasan Dwijendra tanggal 12 September 2022, melakukan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding) dengan Yayasan Dwijendra Denpasar. Fokus kerjasama tahap awal akan dilakukan dengan TK Dwijendra Denpasar yang merupakan salah satu unit pendidikan di lingkungan yayasan Dwijendra.
Ashari Kyoiku Gakuen School Corporation adalah satu grup akademi pendidikan Asari yang berkedudukan di Hokkaido Jepang, bermaksud melakukan kerjasama dalam bidang akademik dan bisnis. Dalam penandatanganan MoU, School Corporation tersebut diwakili oleh Kenji Asari selaku ketua Dewan direksi, sedangkan pihak yayasan Dwijendra oleh ketua pengurus yayasan Diwjendra Dr I Ketut Wirawan S.H., M.Hum, dan didampingi pembina yayasan Dwijendra Dr Ida Bagus Erwin Rana Wijaya,SH, M.H., Kepala TK Dwijendra Ni Nyoman Sriyotini., S.Pd., M.Pd, wakil rektor III Drs I Made Sutika M.Si., Dekan Fikom Undwi dan staf rektorat Universitas Dwijendra.

Kenji Asari menyatakan bahwa kerjasama dua institusi pendidikan ini, bertujuan untuk saling memberikan dampak positif bagi para pihak dalam kaitannya dengan pengembangan pendidikan anak usia dini. “Dengan kerjasama ini kita harapkan akan terjadi transfer pengetahuan , nilai dan budaya untuk memperkaya pelaksanaan pengembangan pendidikan anak usia dini” harap Kenji Ashari, yang kesehariannya mengelola lembaga TK/anak usia dini yang memiliki siswa lebih dari 1000 orang di Jepang.
Ketua Yayasan Dwijendra Denpasar, kepada rombongan jepang tersebut menjelaskan berkenaan dengan eksistensi yayasan Dwijendra yang sangat berperan penting sejak berdirinya tahun 1953 dan telah berkontribusi dalam memberi atensi bagi pelestarian nilai kearifan lokal, adat, budaya dan keberadaan lembaga agama serta pendidikan Hindu di Bali. Ketua Yayasan menegaskan bahwa dalam aktualisasi pendidikan di lingkungan yayasan Dwijendra sangat menekankan pendidikan karakter atau pengembangan integritas. “Jika hanya bertumpu pada pengembangan kepintaran, akan tidak banyak bermanfaat tanpa diimbangi dengan membangun sikap kejujuran. Di Dwijendra selalu saya tekannkan tiga hal yakni : jangan malas, jangan minder dan tidak boleh sombong. Selain itu para siswa harus berperilaku sesuai Trikaya parisuda dan mengamalkan catur guru “, tandasnya.
Sementara itu Dr Ida Bagus Erwin Ranawijaya, Ketua Pembina Yayasan Dwijendra mengatakan sangat mengapresiasi penandatanganan nota kesepahaman ini, karena akan sangat bermanfaat bagi kedua institusi yang sama-sama bergerak di bidang pendidikan. “Antara dua lembaga ini akan bisa saling bersinergi dalam mengisi kekurangan masing-masing dan sharing kelebihan yang dimiliki kedua belah pihak”, tandasnya.
Cakupan kerjasama kedua institusi meliputi bidang : (1) Penelitian dan pengembangan program pendidikan anak usia dini, (2) Pengembangan sumberdaya manusia khususnya bagi tenaga pengajar melalui program pertukaran guru antarnegara Indonesia-Jepang atau Jepang-Indonesia (3) pengembangan bisnis di bidang pendidikan anak usia dini (4) kerjasama dalam bidang lainnya yang disepakati para pihak.

Di kesempatan yang sama Tim dari jepang itu juga melakukan kunjungan ke Universitas Dwijendra, untuk menjajagi kemungkinan kerjasama dibidang Tridarma Perguruan Tinggi. Rombongan diterima oleh para wakil rektor, Wakil Rektor III Drs Made Sutika M.Si, yang didampingi Ketua LP2M dan Bidang Kerjasama Dr Ni Made Intan Maulina S.P.,M.P. WR III mengatakan bahwa “kami telah menjajagi kemungkinan kerjasama terkait dengan Tridarma Perguruan Tinggi, khususnya melaksanakan riset bersama terkait dengan pertanian berbasis budaya. Rencana ini akan dibahas tersendiri pada pertemuan teknis lebih lanjut ”, jelasnya. ( Niartha )