Sunarpos.com| Denpasar| Pada hari ini, Senin, (23/5) Yayasan Dwijendra menyerahkan hadiah pemenang lomba festival menulis akasara Bali di aula Udiyana Shanti yayasan Dwijendra. Acara ini dihadiri oleh Bapak ketua dan Sekretaris yayasan, Rektor, para Wakil Rektor dan Dekan di lingkungan Dwijendra University, para siswa SD pemenang lomba dan guru pebinanya.
Drs. I Made Sila, M.Pd selaku ketua panitia memaparkan kegiatan Festival Menulis Aksara Bali diikuti oleh 427 orang siswa yang berasal dari Sekolah Dasar se-Kota Denpasar.
“Kegiatan ini kami laksanakan dalam rangka melestarikan Aksara Bali, dan pengimplemantasian Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali” tuturnya.
Festival Menulis Aksara Bali bagi SD Se-Kota Denpasar yang diselenggarakan oleh Yayasan Dwijendra dan dikung oleh Pemerintah Kota Denpasar ini telah terselenggra pada hari Rabu(11/5) di Gedung Dharma Negara Alaya Denpasar. Adapun pemenang lomba acara tersebut diraih oleh Ni Made Dinda Pebrianda Golda sebagi Juara I dari SDN 3 Padangsambian Kelod; Made Joshua Bisma Artha sebagai juara II dari SDN 16 Kesiman; Ni Luh Yulia Ningsih sebagai juara III dari SDN 10 Pedungan; Putu Ayu Devani Wulandari sebagai juara harapan I dari SD Saraswati 3 Denpasar; Ni Putu Septiani sebagai juara harapan II dari SDN 21 Pemecutan; dan Ni Gede Desika Kristina Wati sebagai juara harapan III dari SD Dwijendra.
Penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba diserahkan langsung oleh Bapak Ketua Yayasan Dwijendra dan di dampingi oleh Bapak Rektor Dwijendra University. Para pemenang lomba menulis aksara Bali ini, masing-masing diberikan piala, sertifikat dan uang pembinaan sebagai bentuk apresiasi atas prestasi yang telah mereka raih. Bapak Ketua Yayasan, Dr. I Ketut Wirawan, S.H.,M.Hum. mengungkapkan harapannya agar bahasa Bali digunkan sebagi alat komunikasi dimulai dari lingkungan keluarga.
“Saya mengucapkan selamat kepada anak-anak sekalian atas prestasi yang diraih, saya memiliki harapan yang besar agar bahasa Bali yang merupakan bahasa ibu agar selalu digunakan dalam lingkungan keluarga dan masyarakat sebagai alat komunikasi” harapnya.
Rektor Dwijendra University, Gede Sedana di sela-sela acara menyampaikan bahwa para pemenang festival menulis aksara Bali dapat semakin meningkatkan pengetahuan, pemahaman, sikap dan skillnya terhadap aksara Bali.

“Mereka agar terus didorong dan dimotivasi untuk berperan aktif dalam menjaga budaya Bali karena aksara Bali merupakan salah satu indikator bahwa suku Bali telah memiliki peradaban yang tinggi. Dwijendra University tidak akan berhenti untuk menjaga dan mengembangkan budaya Bali melalui kegiatan tri dharma perguruan tinggi yang mengkombinasikan antara pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat” sambung Sedana.
Acara penyerahan hadiah lomba ini juga dirangkai dengan penandatanganan Mou antara Yayasan Dwijendra dengan PT. Pegadai Cabang Denpasar. [astra]