Sunarpos.com/Denpasar
Kebutuhan terhadap buah-buahan di Bali semakin meningkat baik untuk kebutuhan untuk konsumsi sehari-hari oleh masyarakat lokal dan industri pariwisata. Peningkatan kebutuhan semakin tinggi menjelang hari raya baik untuk umat Hindu maupun umat beragama lainnya. Sementara itu, persediaan buah, khususnya buah lokal yang akan digunakan untuk kebutuhan masyarakat jumlah tidak sebanding dengan 70 permintaan, sehingga muncul dampak seperti peningkatan harga buah-buah lokal tersebut. Kondisi ini terjadi secara periodik dan belum bisa ditangani secara maksimal sehingga masyarakat konsumen tidak mampu untuk menjangkau dalam jumlah tertentu karena kenaikan harganya. Oleh karena itu, buah-buahan impor menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat untuk memperoleh dengan harga yang terjangkau, tetapi di sisi lain konsumsi buah lokal menjadi menurun .
Guna mengatasi situasi yang selalu berulang setiap tahun, maka diperlukan adanya perencanaan produksi dan konsumsi terhadap buah-buahan yang ada di Bali termasuk di luar Bali sepanjang satu tahun. Untuk dapat mengantisipasi dan menghadapi pasar bebas terutama berkenaan dengan masuknya buah-buah impor, maka diperlukan adanya berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing produk-produk buah lokal yang ada di Indonesia dan Bali. Kondisi ini sangat dimungkinkan untuk diwujudkan mengingat potensi plasma nutfah buah-buahan pada masing-masing masing-masing daerah adalah sangat mendukung. Atau dengan kata lain, varietas buah-buahan yang ada di Bali sebenarnya tidak lebih buruk dibandingkan dengan varietas buah buahan dari negara lain.
Kontinyuitas produk-produk buah lokal merupakan suatu yang alamiah bagi para petani produsen di Bali karena sifat produksi pertanian itu sendiri yaitu musiman. Kondisi ini dapat menjadi suatu kendala bagi dunia pariwisata yang “terkadang” meminta produk-produk pertanian di luar musim. Oleh karena itu, diperlukan adanya teknologi budidaya tanaman yang mampu menghasilkan produk di luar musimnya atau dikenal dengan off-season production.
dalam upaya meningkatkan keunggulan daya saing produk buah lokal, pemerintah Provinsi Bali maupun Pusat perlu menciptakan berbagai inovasi agribisnis melalui penguatan penelitian dan pengembangan baik di institusi pemerintah seperti dinas-dinas yang terkait maupun universitas. Penguatan ini diarahkan untuk mengembangkan produk-produk buah lokal unggulan yang berorientasi pasar dan berdaya saing tinggi. Muaranya adalah peningkatan kesejahteraan petani buah lokal sebagai insentif bagi petani dalam menekuni usahatani tanaman buah lokal.
*) Penulis
Oskar Umbu Madiata Mahasiswa Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian dan Bisnis Dwijendra University