PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK DALAM MENGURANGI PEMAKAIAN PUPUK KIMIA

Sunarpos.com/Denpasar

Mahasiswa Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

            Pemakaian pupuk kimia selama ini dikalangan petani terus diterapkan secara berlebih, mereka beranggapan kalau tidak ada pupuk kimia maka akan terjadi kegagalan panen. Ditambah lagi semakin berkurang dan sulitnya mencari pupuk urea, dan NPK yang bersubsidi Pemerintah. Kalaupun ada perlu syarat penebusan yang memerlukan waktu lama. Padahal pemakaian pupuk kimia kalau digunakan secara berlebih dan terus menerus akan dapat merusak tanah, tidak efisiensi, serta akan dapat menimbulkan hama penyakit bagi tanaman.

Indonesia memiliki aneka ragam bahan organik yang kaya akan kandungan unsur hara makro dan mikro, serta unsur hara tambahan lainnya. Memanfaatkan bahan organik dapat dimulai dari lingkungan sekitar seprti memanfaatkan jerami padi yang merupakan limbah pertanian. Pemanfaaatan jerami akan epektif menjadi pupuk apabila dilakukan dekomposer terlebih dahulu, pembuatan pupuk ini bisa dilakukan terfokus pada suatu tempat pembuatan yang disertai dengan teknik-tekniknya seperti dipotong lebih kecil, dicampur kotoran ternak seperti sapi, kambing atau hewan lainnya, kemudian diberikan dekomposer yang telah jadi seperti larutan EM4 atau Beka, ditutup pakai terpal dan diaduk setiap hari. Bisa juga perlakuan jerami padi ini dilakukan dipematang sawah dengan cara disebar, disemprot dekomposer, saat keadaan jerami telah mengalami pelapukan kemudian diolah tanahnya. Jerami ini akan epektif dapat mengembalikan unsur hara Kalium (K) yang ada di dalam tanah.

Disamping jerami, bahan yang bisa dipakai pupuk organik berupa kotoran ternak sapi, kambing, babi, kerbau, ayam, kelelawar, sudah barang tentu biar lebih epektif dibarengi dengan pemakaian dekomposer . Seperti yang kita ketehui di Bali sering terjadi upacara keagamaan baik dalam bentuk manusia yadnya maupun dewa yadnya, salah satunya memakai sarana buah-buahan. Pemanfaatan sisa buah setelah selesai upacara keagamaan juga sangat bermanfaat digunakan pupuk organik cair melaui pembuatan MOL (Mikro organisme Lokal) dan Ecoenzym. Dengan pemberian pupuk organik padat dan cair ini diharapkan kita dapat memanfaatkan limbah lingkungan, pengembalian kesuburan sifat fisika, kimia dan biologi tanah kembali berjalan dengan baik. Yang paling penting dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berdampak kurang baik terhadap kelestarian lingkungan serta tidak menggangu produktivitas hasil pertanian petani.

*)Penulis

Marthen Jehadun

Mahasiswa Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian dan Bisnis, Dwijendra University

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *